Tuesday, September 11, 2012

Resensi Novel: EDGAR&ELLEN : Tourist Trap

Tanggal 6 September 2012 lalu, di kelas XI SOCIAL 1, SMAN 8 TANGERANG, Bapak Bandi guru Bahasa Indonesia memberi tugas untuk meresensi sebuah novel. Dan setelah tugas selesai, dikumpulkan, dan dinilai, akhrinya saya memutuskan untuk memposting tugas resensi tadi di blog. check it out! ;)

- - - - - - - - - -


Petualangan Menakjubkan Dua Bocah Nakal




Judul Buku : Edgar&Ellen: Tourist Trap
Pengarang : Charles Ogden
Penerjemah : Eka Santi Sasono
Tebal Buku : 205 halaman
Penerbit : Matahati

Sinopsis :

Bagaimana jadinya dua anak kembar yang hidup tanpa orangtua? Kemungkinan terburuk adalah seperti Edgar dan Ellen, si kembar nakal. Ditinggal orangtua berkelana keliling dunia dan hanya hidup berdua dia sebuah rumah (atau lebih tepatnya sebuah bangunan yang tinggi menjulang seperti tiang, yang mencolok di antara pemakaman dan tempat pembuangan sampah) serta ide luar biasa mereka yang menjadikannya terkenal di seluruh Kota Nod’s Limbs. Terkenal karena kenakalan tentunya.
Nah, kali ini di buku Edgar&Ellen: Tourist Trap, Charles Ogden si penulis, mengajak kita berkeliling bersama Edgar dan Ellen untuk mejelajahi Nod’s Limbs. Sebuah kota kecil yang tampak eksotis dan penuh kejutan. Di novel ini, kita seperti turis yang mengunjungi kota asing. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi nanti. Apalagi ada Edgar dan Ellen yang ‘menemani’ kita.
Misi si kembar kali ini adalah menggagalkan rencana walikota untuk memajukan pariwisata di Nod’s Limbs. Kenakalan mereka dimulai dengan insiden peledakkan kue ulang tahun Stephanie Knightleigh, anak perempuan sang walikota. Ditambah lagi dengan mengacaukan jadwal tur para turis yang terdiri dari sepasang suami isteri, aktor laga, penulis lepas dan seorang wartwati perjalanan wisata sekaligus editor di Capital Times. Edgar dan Ellen  berpura-pura menjadi pemandu wisata dan menggiring para turis ke tempat yang tidak semestinya. Dengan tujuan membuat kesan buruk Kota Nod’s Limbs.
Biasanya akhir sebuah novel adalah si tokoh utama hidup bahagia dan keinginannya terkabul, semua konflik diakhiri dengan damai dan tenang. Tapi, lain halnya dengan novel karangan Charles Ogden ini. cerita berakhir dengan tidak terduga. Membuat kita penasaran akan serial Edgar&Ellen berikutnya.

Penilaian :
Novel unik ini dikemas dengan sangat menarik. Sampul depan dihiasi dua wajah tokoh utama Edgar dan Ellen. Latar sampul dibuat warna biru dan dihiasi dengan pemandangan sekilas Kota Nod’s Limbs. Sangat menrik minat calon pembaca untuk segera membeli dan membacanya. Kertas yang digunakan juga cukup tebal danm terang, serta hasil terjemahan yang pas membuat pembaca tidak bosan membaca novel yang terdiri dari 205 halaman ini. Nilai  plus lain adalah ilustrasi yang ada di setiap babnya membuat pembaca terbawa dalam Edgar dan Ellen.

Sasaran Pembaca :
Walaupun novel ini berkisah tentang anak-anak, Edgar&Ellen dapat dinikmati oleh semua kalangan.

- - - - - - - - - - - - - -









xoxo
Nadias